🦬 Kuliah Sambil Kerja Di Jepang

Intip cerita dan pengalaman kuliah dari berbagai jurusan di intipkuliah.com" Tips Mengoptimalkan Kuliah Sambil Bekerja Agar Seimbang. Jika kamu sudah berkomitmen akan menjalani kehidupan perkuliahan sambil bekerja, simak beberapa tips berikut supata kuliah dan bekerja bisa berjalan optimal. 1. Fokus. Salah satu kunci utama adalah fokus. Sebelumnya ITB STIKOM Bali mengirim mahasiswanya untuk magang dan kerja di Jepang dan Taiwan, kali ini mengirim dua mahasiswanya untuk kuliah di Accola Japanese Acaddemy di Maebashi, Jepang sambil kerja part time atau arubaito, dan lima mahasiswa dikirim ke Inggris untuk kerja menggunakan visa kerja terbatas atau temporary visas. SEMARANG SMK Negeri (SMKN) Jawa Tengah semester ini membuka kelas magang ke Jepang untuk 40 siswa. Saat lolos seleksi, mereka bisa kuliah sambil kerja di Negeri Sakura dan berpeluang diterima kerja pada perusahaan setelah selesai edukasi. Menurut Wakil Kepala SMKN Jateng bidang Humas dan Kerjasama Heri Purnomo, kelas itu bekerjasama kenapakerja ke jepang • gaji tertinggi di asia • lowongan kerja yang tersedia sangat banyak • bisa kuliah sambil kerja - bangun karier • pekerja indonesia disukai perusahaan jepang • syarat kerja mudah persyaratan umum visa kerja ssw/ tg jepang : 1. usia 18 sd 35 tahun 2. ijazah min. smu/smk 3. tidak buta warna Denpasar ITB STIKOM Bali yang membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru sejak awal Januari 2022 lalu, kini sudah menjaring lebih dari 600 calon peserta didik baru. "Kami sudah menjaring 600-an calon mahasiswa baru dan rata-rata mereka tertarik dengan program magang online di Singapura atau kerja di Jepang. Saat ini kami masih melakukan penerimaan lagi, Pekerjaanpertama yang banyak diminati adalah sebagai guru atau asisten bahasa asing. Ini bisa dijadikan referensi untuk menjalani beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang. Menjadi guru les yang datang ke rumah merupakan part-time job yang cocok bagi mahasiswa. Sebab waktu kerjanya bisa disesuaikan dan tidak memakan waktu banyak. KarirCemerlang Lulusan Desain Komunikasi Visual INSTIKI, Simak Ini! Sebagai langkah jitu Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) dalam memandang perkembangan industri kreatif yang semakin pesat, INSTIKI memiliki Program Studi Unggulan yakni S1 Desain Komunikasi Visual (DKV). SMKNegeri Jawa Tengah semester ini membuka kelas magang ke Jepang untuk 40 siswa. Ketika lolos seleksi, mereka bisa berkuliah sambil kerja di Negeri Sakura dan berpeluang diterima kerja pada perusahaan setelah selesai edukasi. Wakil Kepala SMKN Jateng bidang Humas dan Kerjasama, Heri Purnomo mengatakan, kelas itu bekerja sama dengan LPK PT KULIAHDI-JEPANG SAMBIL KERJA ===== Cita-cita untuk bisa daftar kuliah di luar negeri dulu rasanya begitu jauh untuk digapai. Hanya RIStop Program Kuliah sambil Magang di Taiwan. Pemerintah akhirnya mengambil keputusan tegas terkait persoalan peserta program kuliah-magang (Industry Academia Collaboration/IAC) di Taiwan. Setelah dilakukan rapat lintas kementerian, diputuskan untuk menghentikan sementara (moratorium) pengiriman dan rekrutmen mahasiswa program Bacajuga: Disdik Jabar Luncurkan Program Kirim Lulusan SMK ke Jepang "Kalau di perusahaan tempat aku bekerja sebelumnya, paling lama lulusan SMK hanya dikontrak dua tahun saja," ujar Aldo kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2020). Kuliah sambil kerja jadi lebih mudah. Tak bisa dimungkiri, waktu dan biaya menjadi kendala yang harus dihadapi Udahlama banget gak upload video. Akhirnya aku bikin lagi video. Maaf ya kalo kalian mual liat tingkah aneh remaja tua yang masih aja sekolah. Hahahaha pas t41O. Sudah umum terjadi apabila mahasiswa di luar negeri berkuliah sambil mengambil pekerjaan paruh waktu. Ini dilakukan agar mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun tak sedikit juga yang melakukannya demi pengalaman atau mengisi waktu luang. Buat yang bertanya-tanya apakah bisa mendapatkan beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang? Jawabannya, bisa kok! Kalau dibayangkan, sepertinya berat sekali jika harus belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan. Memang benar, hal ini tidak mudah dilakukan. Tapi bagi mereka yang bisa mengatur waktunya dengan baik mampu menekuni keduanya secara beriringan. Oleh sebab itu, menjalani beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang dibutuhkan komitmen yang kuat bagi siapapun yang akan melakukannya. Apa Itu Arubaito? Pelajar atau mahasiswa asing di Jepang mengenal istilah “arubaito” atau part-time. Konsepnya sama seperti pekerjaan paruh waktu di negara lainnya, yaitu seseorang bekerja dengan waktu yang lebih sedikit, jadwal fleksibel, serta tidak memiliki kontrak sebagai pegawai tetap. Bagi yang sedang belajar atau kuliah di Jepang mereka boleh mengambil arubaito maksimal 28 jam per minggu. Kesempatan ini cukup diminati oleh pelajar-pelajar asing di Jepang. Walaupun memberikan keuntungan bagi pelaku usaha Jepang, pemerintah tetap memberikan batasan dan sanksi apabila ketahuan melanggar ketentuan. Sebab pemerintah Jepang tetap memperhatikan kewajiban pelajar dan mahasiswa ini untuk menyelesaikan studinya, bukan fokus mencari uang. Meskipun berstatus sebagai pegawai kontrak dan tidak bekerja penuh waktu, gaji yang diperoleh dari arubaito cukup lumayan. Setidaknya bisa membantu menutupi kekurangan biaya hidup atau dijadikan sebagai tabungan. Besarannya tergantung upah minimum kota dan di mana tempat bekerjanya. Biasanya gaji para pekerja paruh waktu ini dihitung berdasarkan jam. Adapun skema pembayarannya ada yang per hari, per minggu, atau per bulan. Artikel Pilihan Alasan Pelajar Kerja Part-Time di Jepang Kebutuhan biaya hidup sehari-hari memang menjadi alasan utama mengapa para pelajar atau mahasiswa mengambil pekerjaan sampingan selama studi di sana. Sebab terkadang dana bantuan dari beasiswa masih kurang meskipun tidak banyak. Oleh sebab itu, salah satu cara yang ditempuh adalah melamar pekerjaan paruh waktu di sela-sela kelas. Tapi ada alasan lain yang melatarbelakangi mereka mengambil pekerjaan part-time. Alasan kedua yang paling sering diungkapkan juga untuk dapat kesempatan lain di luar kampus, seperti berinteraksi langsung dengan orang Jepang, memperluas pergaulan, atau membuka relasi-relasi Alasan lainnya adalah sebagai hiburan mengisi waktu luang dan ajang pengembangan diri. Sebab dengan bekerja seperti ini bisa meningkatkan kemampuan komunikasi dengan bahasa Jepang, memahami budaya lokal, dan mengasah skill lainnya secara profesional. Jenis Kerjaan Part-Time Ada banyak lowongan pekerjaan part-time bagi mahasiswa asing di Jepang, mulai dari pekerjaan yang mudah hingga membutuhkan skill khusus. Informasi lowongan tersebut bisa didapatkan di depan toko, papan pengumuman, atau aplikasi khusus, contohnya baitoru atau town work. Berikut adalah beberapa profesi yang bisa dimanfaatkan selama menjalani beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang 1. Guru/Asisten Pekerjaan pertama yang banyak diminati adalah sebagai guru atau asisten bahasa asing. Ini bisa dijadikan referensi untuk menjalani beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang. Menjadi guru les yang datang ke rumah merupakan part-time job yang cocok bagi mahasiswa. Sebab waktu kerjanya bisa disesuaikan dan tidak memakan waktu banyak. Biasanya satu sesi hanya satu hingga tiga jam paling lama. Selain guru les privat, ada juga yang berprofesi sebagai guru bahasa di lembaga pelatihan atau guru bimbel di institusi pendidikan swasta. Beberapa lainnya yang cukup aktif atau dianggap berprestasi di kampus kerap mengikuti project dosen. Profesi asisten dosen atau penelitian bisa dijadikan pengalaman yang dicantumkan di CV. 2. Tenaga Administrasi Posisi ini dikenal juga sebagai admin. Tugasnya berurusan dengan data dan dokumen-dokumen kantor tergantung di mana seseorang bekerja. Seorang admin bertanggung jawab untuk kerapihan data dan dokumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan seseorang yang teliti, rapi, dan terorganisir dalam melakukan pekerjaan ini. Kemampuan yang dibutuhkan tentu saja komputer dan bahasa Jepang. Sebab seorang admin harus bisa mengorganisir berdasarkan kategori-kategori khusus. Meski jam kerjanya tidak panjang, arubaito sebagai admin umumnya mewajibkan seseorang untuk datang ke kantor tersebut. 3. Pelayan Restoran/Kasir Ini banyak dilakukan oleh para penerima beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang. Mereka akan bekerja sebagai kasir di convenience store atau rumah makan. Lowongan lainnya ada juga yang menawarkan kesempatan untuk mengisi posisi sebagai pelayan. Untuk mendapatkan informasi lowongan sebagai pelayan restoran atau kasir, bisa memperhatikan pengumuman-pengumuman yang ditempel di kaca toko atau rumah makan. Persyaratannya tidak sulit, tapi setidaknya calon pekerja bisa berbahasa Jepang sehari-hari untuk memudahkan komunikasi dengan pelanggan. 4. Staf di Supermarket Untuk mendapatkan informasi lowongan ini sama seperti pelayan restoran atau kasir. Beberapa supermarket biasanya memasang pengumuman kebutuhan pekerja part-time di papan informasi atau selebaran. Keahlian yang dibutuhkan pun tidak spesifik karena pekerjaannya seputar melayani pelanggan, kasir, atau di bagian packaging. Banyak mahasiswa asing yang merasakan manfaat dengan menjadi staf di supermarket, terutama untuk kelancaran komunikasinya dengan bahasa Jepang. Di sini mereka akan bertemu dengan banyak orang, baik sesama staf supermarket atau pengunjung. 5. Tenaga Pemasaran Untuk menjadi tenaga pemasaran tentu dibutuhkan kemampuan bahasa Jepang yang baik karena pekerjaan ini menuntut komunikasi dengan banyak pihak. Lowongan part-time sebagai tenaga pemasaran banyak ditawarkan oleh beberapa perusahaan, seperti asuransi, properti, dan sebagainya. Penghasilan sebagai tenaga pemasaran cukup menggiurkan apalagi berhasil melakukan penjualan. Biasanya ada hitungan komisi yang didapatkan berdasarkan hasil penjualan tersebut. Semakin besar jumlah penjualannya, maka uang yang didapatkan pun semakin banyak. Persiapan untuk Mendapatkan Beasiswa Kuliah dan Kerja Part-Time Dibutuhkan mental yang kuat untuk dapat melakukan dua hal ini secara bersamaan. Lelah dan stres pasti akan dirasakan, oleh sebab itu jangan mudah putus asa ketika dimarahi oleh atasan, deadline tugas yang ada di depan mata, atau menghadapi permasalahan lainnya. Setelah itu, perhatikan beberapa persyaratan lainnya yang harus dipersiapkan, sebagai berikut 1. CV CV curriculum vitae adalah dokumen yang dibutuhkan agar tempat bekerja mengetahui tentang calon pekerjanya. Dari sini mereka bisa tahu pengalaman, aktivitas, dan latar belakang lainnya. Layaknya ingin melamar kerja pada umumnya, seseorang harus menyiapkan CV sebaik mungkin meskipun posisi yang dituju adalah part-time. Jangan lupa melampirkan foto terbaru sebagai data pelengkap. 2. Izin Kerja Ini adalah persyaratan penting yang harus dimiliki. Izin kerja bisa didapatkan dari kantor imigrasi dan jika sudah memiliki Residence Card. Caranya bisa datang ke kantor imigrasi setempat, lalu mengisi formulir dan melampirkan paspor serta Residence Card tadi. Proses pengajuan ini akan berlangsung kurang lebih selama dua minggu. Setelah itu pihak imigrasi akan menghubungi dan mengembalikan paspor yang berisi stempel izin arubaito berupa stiker. 3. Keahlian Bahasa Seperti yang disebutkan di atas, beberapa pekerjaan menuntut kemampuan bahasa yang di atas rata-rata. Tapi jangan khawatir, karena tidak harus menjadi expert untuk melamar pekerjaan part-time. Setidaknya kuasai bahasa Jepang untuk komunikasi sehari-hari. Nanti lambat laun keahlian bahasa ini akan meningkat dengan sendirinya. Perlu diingat bahwa keahlian bahasa Jepang dibutuhkan karena orang-orang Jepang jarang menggunakan bahasa Inggris untuk kegiatan sehari-harinya. 4. Update Informasi Untuk bisa mendapatkan arubaito harus rajin-rajin meng-update informasi. Selain memperhatikan pengumuman-pengumuman di tempat umum atau kaca toko, bisa juga bertanya pada teman dan kakak kelas. Cari informasi dari orang-orang yang sudah bekerja sebelumnya karena bisa jadi ada lowongan di tempat kerja mereka. Beberapa sekolah atau universitas pun ada yang menginformasikan lowongan ini, baik lewat selebaran atau majalah. Pilihlah secara bijak dengan melihat beban pekerjaan, waktu, serta besaran gaji yang akan didapatkan. Jangan sampai pekerjaan sampingan ini justru menjadi beban utama selama menjalani program beasiswa. Mendapatkan beasiswa kuliah sambil kerja di Jepang memberikan banyak keuntungan. Selain mendapatkan income tambahan, ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Seseorang tidak hanya dapat melatih skill-nya tetapi juga dididik untuk menjadi seorang profesional. Baca Ingin Kerja di Jepang? Ketahui Dulu Cara Melamar Kerja di Jepang Ndaru Aditya, Cilacap​Hotsuma International School OsakaSeorang pria lulusan SMK Ma'arif Kroya, Cilacap, yang memimpikan bisa pergi ke Jepang setelah mendengar tentang Jepang dari Kakaknya yang sudah pernah hidup di Jepang. Read More Karsito, CilacapNippon Academy, GunmaPemuda yang lahir dan besar di desa tapi dia tidak menyerah dengan keadaannya untuk mencari pengalaman dan ilmu baru, tak pernah berfikir bisa kuliah di luar negeri namun begitu kesempatan untuk kuliah di Jepang terbuka, dia tak mau melewatkannya. Dan sekarang sedang menjalani pendidikan di Nippon Academy, Gunma. Read More Kelebihan Kuliah sambil Kerja Part Time di Jepang 1. Biaya awal kuliah di Jepang sama dengan atau bahkan lebih kecil dari total biaya kuliah di Indonesia2. Setelah sampai di Jepang, biaya sekolah dan biaya hidup hingga lulus dapat dicover dari hasil kerja paruh waktu dengan upah sekitar 10-15 juta rupiah per bulan3. Setelah lulus senmon gakko setara D2/D3 dan Universitas Jepang, siswa berpeluang besar bekerja di Jepang dan mengajak keluarga suami/istri/anak untuk tinggal di Jepang4. Jika setelah lulus ingin kembali dan berkarir di Indonesia, banyak perusahaan Jepang yang menawarkan GAJI TINGGI untuk lulusan sekolah Jepang5. Dengan bersekolah sambil kerja part time di Jepang, dapat melatih mental mandiri, kerja keras, pola pikir, dan kemampuan manajemen uang, waktu, dan pikiran6. Bisa menikmati berbagai tempat wisata dan keindahan 4 musim di Jepang, dari mulai salju di musim dingin, sakura di musim semi, pesta kembang api di musim panas, dan cantiknya perubahan warna daun di musim gugur7. Bisa berteman dengan siswa lain dari berbagai negara seperti mesir, korea, vietnam, dll. Biaya kuliah sambil kerja di Jepang — selain sebagai tempat wisata yang menarik, Jepang juga menjadi destinasi banyak pelajar asing untuk melanjutkan kuliah. Untuk Info lebih lengkapnya bisa isi Biodata Disini Negeri sakura ini memang terkenal dengan kualitas edukasinya yang bagus, terbukti dari kemajuan teknologi dan industri yang pesat. Termasuk juga masyarakat Indonesia. Banyak dari mereka yang berharap bisa menempuh pendidikan di Jepang tapi banyak pula yang ragu karena merasa kuliah di sana pasti mahal. Faktanya kuliah di Jepang lebih murah dibanding dengan kuliah di negara-negara favorit lainnya seperti Amerika dan Australia. Walaupun begitu, dana yang perlu dikeluarkan masih terbilang besar. Karena itulah persiapan matang tetap dibutuhkan dalam merencanakan studi di Jepang, seperti mengenal biayanya, cara mendapat pemasukan saat kuliah, atau kamu bisa mencari program alternatif yang juga diselenggarakan di Jepang. Pada artikel ini, kamu akan mendapatkan pedoman lengkap dalam merencanakan hal-hal tersebut dan salah satu caranya adalah dengan mengikuti langkah-langkah untuk bisa kuliah sambil mencari lowongan kerja di Jepang. Dengan menambah pemasukan dari bekerja, kamu bisa meringankan beban biaya kuliah sambil kerja di Jepang secara mandiri. Pastinya ada kebanggaan pada diri sendiri dan orang tua ketika kamu bisa membayar uang kuliah sendiri, apalagi kuliah di luar negeri. Pengeluaran saat kuliah di Jepang tidak hanya bersumber dari biaya pendidikan tapi biaya hidup juga dimasukkan dalam perhitungan. Biaya ini akan dijabarkan sesuai kategorinya sehingga kamu bisa membagi dan menyiapkan uang yang harus dikeluarkan di setiap bulan. Berikut ini rangkuman biaya kuliah sambil kerja di Jepang sebagai pedoman kamu. Biaya kuliah Sama seperti di negara lainnya, biaya kuliah di Jepang bervariasi, tergantung dari universitas dan program studi yang diambil. Tata cara pembayaran uang pendidikan di Jepang dilakukan setiap tahun, berbeda dengan Indonesia yang dibayarkan tiap semester. Berikut ini daftar kisaran biaya kuliah per tahun di Jepang dalam rupiah. Program sarjana Universitas Negeri = 70 Juta Universitas Pemerintah Daerah = 70,5 juta Program Sarjana Unversitas Swasta Kedokteran = 475 juta Kedokteran gigi = 495 juta Farmasi = 226 juta Kedokteran hewan = 142 juta Seni = 185 juta Kesehatan = 163 juta Sains/teknik = 151 juta Pertanian = 142 juta Pendidikan Jasmani = 130 juta Ekonomi = 130 juta Sastra/pendidikan = 122 juta Kesejahteraan sosial = 121 juta Hukum & perdagangan = 115 juta Teologi = 115 juta Program Professional Training College Senmon Gakko Personal care = 162 juta Keperawatan = 148 juta Teknologi = 136 juta Pertanian = 134 juta Budaya/pendidikan = 134 juta Bisnis = 122 juta Fashion = 104 juta Program Junior College Tandai Seni = 141 juta Teknik = 130 juta Sains/pertanian = 116 juta Sastra = 113 juta Hukum/ilmu sosial = 112 juta Perdagangan = 112 juta Pendidikan = 109 juta Program college of Technology Kosen Universitas Negeri = 30 juta Untuk mengetahui total dana yang perlu dikumpulkan hingga bisa menempuh kelulusan tinggal dikalikan dengan jumlah tahun yang ditempuh. Contohnya untuk program sarjana waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kelulusan adalah selama 4 tahun jadi kamu perlu membayar uang pendidikan sebanyak 4 kali. Begitu pula dengan program lainnya seperti Senmon Gakko serta Tandai memiliki total waktu kuliah 2 tahun dan Kosen 3 tahun. Catatan tambahan, lama kuliah untuk jurusan kedokteran, kedokteran gigi dan farmasi di Jepang lebih lama yaitu normalnya selama 6 tahun. Biaya pengeluaran pokok biaya hidup Biaya adalah total pengeluaran per bulan selama kamu tinggal di Jepang seperti makan, tempat tinggal, transportasi, asuransi kesehatan dan kebutuhan lainnya. Untuk biaya hidup di Jepang, kamu perlu menyiapkan kira-kira 10 hingga 15 juta rupiah tiap bulannya. Jumlah ini tidaklah mutlak karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti daerah tempat kamu tinggal dan juga gaya hidup kamu. Bahkan jika kamu mau berhemat dan tahu strateginya, pengeluaran ini bisa ditekan hingga 8 juta rupiah ke bawah. Beberapa cara yang bisa kamu terapkan adalah memasak sendiri, memilih tempat tinggal khusus pelajar asing yang pastinya jauh lebih murah, dan pintar-pintar dalam membeli barang seperti membeli pakaian saat obral dan cukup setahun sekali saja. Cara Memenuhi Biaya Kuliah Sambil Kerja di Jepang Mendaftar beasiswa Mengajukan diri untuk menerima beasiswa adalah alternatif terbaik untuk mendapatkan biaya kuliah sambil kerja di Jepang. Kamu bisa menutupi sebagian atau bahkan secara penuh biaya kuliah dari beasiswa. Info beasiswa bisa didapatkan dengan banyak cara seperti berselancar di internet, mencari di magang kampus, atau menanyakan rekomendasi dari dosen kamu. Beberapa beasiswa yang sedang dibuka adalah Beasiswa Monbukagakusho MEXT. Beasiswa ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang untuk berbagai tingkat mulai dari diploma hingga sarjana. Beasiswa MEXT juga menawarkan program untuk pelatihan guru dan pelajar yang sedang menjalani penelitian. Selain itu ada pula Beasiswa Mitsui-Bussan yang merupakan hasil kerja sama Kemendikbud dengan perusahaan Mitsui & Co. Ltd. Beasiswa ini bersifat penuh dan diperuntukkan bagi lulusan SMA yang ingin melanjutkan S1 di Jepang. Kerja part-time Cara lain mendapatkan biaya kuliah sambil kerja di Jepang adalah dengan menjadi pekerja paruh waktu atau Arubaito. Banyak pelajar asing di Jepang yang menjadi Arubaito karena jam kerja yang tidak terlalu lama dan bisa menggunakan visa pelajar. Untuk memulai kerja part time bisa dari mencari lowongan pekerjaan di Jepang di berbagai situs seperti jobsinjapan, gaijinpot dan daijinjob. Penghasilannya memang tidak seberapa tapi setidaknya bisa menutupi biaya hidup kamu selama belajar di Jepang. Untuk kisaran gaji dari bekerja part time berada di angka 5 hingga 8 juta rupiah per bulan. Program Belajar di Jepang Yang Cukup Murah Jika kuliah di Jepang dirasa masih memerlukan dana yang besar, kamu bisa mencoba mengikuti program lainnya yang juga menawarkan kelas belajar sambil bekerja di Jepang yang jauh lebih murah. Berikut ini pilihan selain kuliah yang mungkin sesuai dengan minat dan bidang yang ingin kamu tekuni. Program magang Magang bisa menjadi alternatif pertama untuk bisa merasakan belajar sambil bekerja di Jepang. Program ini dibuka pemerintah Jepang untuk mengisi kekurangan tenaga kerja yang masih membutuhkan seperti di daerah pedesaan dan sektor-sektor industri tertentu. Keuntungan selama magang yaitu menerima gaji sebesar 15 hingga 20 juta rupiah tiap bulannya dan mendapatkan fasilitas seperti tempat tinggal dan transportasi untuk bekerja. Untuk bisa menjadi calon peserta magang, kamu bisa mendaftar ke LPK terdekat yang menyediakan jasa penyaluran untuk program magang ke Jepang. Biaya yang dibutuhkan untuk pelatihan sebelum keberangkatan bervariasi, mulai dari 35 juta hingga 50 juta rupiah. Bahkan jika kamu masuk lewat jalur negeri, kamu hanya mengeluarkan uang yang jauh lebih rendah karena adanya bantuan subsidi dari pemerintah tapi dengan catatan bahwa jalur ini memiliki seleksi yang lebih ketat. Program Ryuugaku Ryuugaku adalah program pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang. Program ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari murid SMA hingga pelajar universitas. Program ini diprioritaskan untuk pelajar yang punya ketertarikan akan negara Jepang dan ingin merasakan budaya hidup dan belajar di sana. Untuk bidang yang berkaitan dengan program ini mencangkup ke dalam pendidikan, bahasa, olahraga dan budaya. Program G to G Alternatif terakhir untuk bisa kuliah sambil kerja di Jepang adalah program Government to Government yang dibuka sekali tiap tahun. Program ini menawarkan posisi bekerja yang berhubungan dengan bidang keperawatan yaitu Kaigofukushi care worker dan kangoshi perawat rumah sakit. G to G termasuk ke dalam program belajar sambil bekerja karena peserta akan mendapatkan pelatihan tambahan di satu tahun pertama mereka bekerja dan menjadi trainee hingga masuk tahun kedua bekerja. Untuk bisa menjadi peserta tentu saja memiliki kualifikasi pendidikan di bidang keperawatan dan punya pengalaman bekerja sebagai perawat.

kuliah sambil kerja di jepang